Friday 27 June 2014

STUDI KASUS SOSIAL MARKETING

TUGAS
STUDI KASUS SOSIAL MARKETING
KASUS WABAH HEPATITIS A

Oleh:
MARDIANA SUSANTI




Studi Kasus Sosial Marketing

Analisis yang dikategorikan dalam sosial marketing, adalah :
1.      Lingkungan
a.       Lingkungan Makro
-          Kondisi lingkungan masyarakat yang tidak bersih
-          Keadaan pemukiman masyarakat yang rawan banjir
-          Kondisi lingkungan yang pergantian musim (pancaroba)
b.      Lingkungan Mikro
-          Kurangnya peran serta masyarakat dalam upaya perbaikan lingkungan
-          Kurangnya tokoh yang ada dalam masyarakat sebagai penggerak
2.      Perilaku konsumen
a.       Kebiasaan anak-anak dan masyarakat yang jajanan di penjual yang tidak higienis
b.      Kebiasaan tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, mengolah, menyiapkan makanan dan kebiasaan tidak mencuci tangan setelah BAB maupun BAK
c.       Kebiasaan tidak menutup makanan dengan benar
d.      Kebiasaan saling bertukar dan saling pinjam barang pribadi, misalnya handuk, sikat gigi dll
3.      Segmentasi
a.       Balita
b.      Anak usia sekolah
c.       Orang Dewasa
4.      Target Pasar
Hukum Pareto : Memfokuskan pada 20% dari pasar yang benar-benar kita kuasai, maka kita sudah memenuhi 80% kebutuhan pasar”
Dengan memperhatikan indikator keberhasilan pemilihan target pasar yaitu berkelanjutan, keterjangkauan, ketanggapan serta dapat diidentifikasi maka dapat ditetapkan targetnya adalah anak-anak. Karena target pasar anak usia sekolah dapat dijangkau dengan jelas, dapat diidentifikasi serta diukur besarnya dengan mudah
5.      Penempatan Produk
Gerakan cuci tangan pakai sabun dan penyuluhan tentang menjaga lingkungan, perilaku yang benar untuk kasus hepatitis A
Kampanye imunisasi balita dan anak-anak, satu kali. Sedangkan orang dewasa melakukan booster setelah 6-12 ulan imunisasi pertama
6.      Strategi
Mengajak anak usia sekolah untuk membiasakan diri mencuci tangan sebelum makan, dan mensosialisasikan kepada masyarakat (remaja, dewasa, lansia) tentang perilaku yang baik serta menjaga lingkungan yang benar
7.      4P
a.       Product
b.      Price
c.       Place
d.      Promotion
( Marketing Mix )
Dalam pemasaran sosial ada 2 hal lain yang mebuat berbeda. Yaitu adanya partnership (kemitraan) dan policy (kebijakan). Pada prinsipnya praktik social marketing tidak ada artinya apabila kemitraan tidak dijadikan tujuan organisasi. Demikian pula tak ada artinya upaya pengubahan perilaku melalui pemasaran sosial apabila tidak diikuti atau dilanjutkan dengan upaya mendorong tersusunnya sebuah kebijakan. Dengan penjabaran sebagai berikut :
-          Product
Kampanye cuci tangan sebelum makan, menutup makanan dengan benar dan sosialisasi tentang pengkonsumsian vitamin dan kampanye imunisasi
-          Price
Yang membeli produk adalah Dinas kesehatan
-          Place
Sekolah Dasar, Posyandu, Puskesmas, Kegiatan PKK
-          Promotion
Melalui media cetak berupa leaflet, brosur, poster serta media audio berupa radio
ü  Partnership
Pihak sekolah (Departemen Pendidikan, Departemen Agama), Instansi setempat (kelurahan, kecamatan) dan Dinas Kesehatan
ü  Policy
1.      Sekolah untuk mewajibkan anak didik untuk membeli jajanan hiegienis dan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan
2.      Pihak sekolah meminta komite sekolah untuk membuat sarana cuci tangan di sekolah
3.      Kebijakan kelurahan maupun kecamatan untuk menginstruksikan ketua PKK untuk memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu tentang menjaga lingkungan yang benar, perilaku menjaga kesehatan yang benar dan penggunaan atau pengkonsumsian vitamin dan melakukan imunisasi
8.      Organisasi
Sebagai pengorganisasi program. Pelaksanaannya dengan memberdayakan masyarakat yang didukung oleh sponsor produk
9.      Pelaksanaan
Memperkuat jaringan sponsor yang akan dijadikan sebagai partner, menyelesaikan program-program guna memuluskan produk serta mengadakan pendekatan kepada partner dan sasaran target baik secara informal dan formal
10.  Pengendalian

Proses melihat apakah pelaksanaan sudah sesuai dengan perencanaan. Monitoring harus dilakukan oleh pembuat produk dan juga dievaluasi. 

Entri Populer